Langsung ke konten utama

CONTOH PEMBELAJARAN SEBAGAI SISTEM

CONTOH PEMBELAJARAN SEBAGAI SISTEM

Pembelajaran merupakan suatu sistem karena di dalamnya terdapat komponen - komponen yang terdiri dari masukan, proses dan keluaran. dibawah ini akan dibahas sebuah contoh pembelajaran sebagai sistem.

CONTOH PEMBELAJARAN SEBAGAI SISTEM
Mata Pelajaran Fiqih semester 1 & 2 kelas XII MA

 1. MASUKKAN
Komponen masukkan terdiri dari:

     Kurikulum:
 
Kurikulum yang digunaka adalah kurikulum 2013 yang dikembangkan agar peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran sehingga belajar akan semakin efektif.

     Peserta
Peserta dari mata pelajaran ini ialah siswa kelas XII. Siswa kelas XII yaitu peserta didik yang telah menyelesaikan kelas X dan XI.

     Instruktur (Pengajar)
Pengajar adalah orang dengan pengetahuan yang lebih dari peserta. pengajar dalam hal ini ialah guru mapel Fiqih.

     Sarana dan Prasarana
Sarana adalah segala sesuatu yang digunakan untuk membantu pembelajaran, dalam hal ini ialah : pena, buku tulis, modul, quran dan lain sebagainya. Sedangkan, prasarana adalah hal-hal  yang merupakan penunjang utama proses pembelajaran, dalam hal ini ialah : sekolah, ruang kelas, mushola/masjid dan lain-lain.

2. PROSES
Komponen proses terdiri dari:

     Materi
Materi adalah pokok bahasan yang akan disampaikan dalam pembelajaran. Materi Fiqih kelas XII semester 1 & 2 terdiri dari 5 bab, yaitu:
Bab 1 : Khilafah 
Bab 2 : Jihad dalam islam
Bab 3 : Sumber hukum islam 
Bab 4 : Al hukmusy syar'i
Bab 5 : Kaidah ushulliyah

     Metode
Metode yang akan digunakan oleh infrastruktur (pengajar) pada mata pelajaran ini adalah:
1. Metode konvensional (ceramah)
2. Metode diskusi
3. Metode demonstrasi
4. Metode ceramah plus (tanya jawab dan diskusi serta tugas)
5. Metode resitasi
  
     Media
Media pembelajaran yang akan digunakan berupa:
1. Proyektor
2. Papan Tulis
3. Film
4. Video
  
     Evaluasi
Evaluasi digunakan untuk mengukur sejauh mana peserta didik memahami materi yang disampaikan. Adapun evaluasi yang akan diberikan berupa :
1. Memberikan tugas harian
2. Mengadakan ujian tengah semester, dan
3. Mengadakan ujian akhir semester    

     PBP (Proses Belajar Pembelajaran)
Proses belajar pembelajaran dilakukan dengan menerapkan kurikulum, metode dan media yang telah di rancang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Hal ini penting agar PBP tidak keluar konteks.

3. KELUARAN
Komponen keluaran terdiri dari:

     Peserta dengan kompetensi tertentu
Kompetensi yang ingin dicapai dengan adanya mata pelajaran Fiqih ini adalah:
1. Memahami konsep pemerintahan islam.
2. Memahami konsep dan penerapan jihad yang benar.
3. Memahami apa saja sumber hukum islam.
4. Memahami apa yang dimaksud hukum syar'i dan macamnya.
5. Memahami pengertian dan penerapan kaidah ushuliyah.

Sekian pembahasan kali ini, semoga dapat membantu memahami pembelajaran sebagai sistem.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Model Pembelajaran: Model Banathy

Pada postingan kali ini saya akan membahas tentang model pembelajaran Banathy. Model pembelajaran ini dinamai sesuai pengembangnya, Bela H. Banathy. Postingan ini ditulis berdasarkan diskusi kelompok kami, maka dari itu apabila ada kesalahan ataupun kekeliruan saya mohon maaf. MODEL BANATHY Model Banathy dikembangkan pada tahun 1968 oleh Bela H. Banahty. Model yang dikembangkannya ini berorientasi pada hasil atau tujuan pembelajaran, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sistem. Menurut Banathy (1972), pengembangan instruksional meliputi enam tahap, yaitu: T ahap  I: Merumuskan Tujuan Pembelajaran ( Formulate objectives) Guru merumuskan kemampuan (kompetensi) yang harus dikuasai siswa atau yang diharapkan guru kepada siswa untuk dikerjakan, diketahui, dan dirasakan dari hasil pengalaman belajar. Tahap  II: Mengembangakan Tes (Develop test) Guru mengembangkan tes yang didasarkan pada tujuan yang akan dicapai untuk mengetahui kemampuan yang telah dicapai oleh siswa. T a

PRINSIP PEMBELAJARAN MENYENANGKAN

Prinsip Pembelajaran Menyenangkan             Pembelajaran adalah suatu usaha sadar dari pendidik untuk membuat peserta didik belajar, untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan serta tingkah laku yang lebih baik. Proses pembelajaran yang menyenangkan akan sangat membantu dalam mencapai tujuan pembelajaran. Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan, diantaranya : 1.       Prinsip 1 - Respon akan diulang bila akibat yang ditimbulkan menyenangkan. Implikasinya : ·          Pembelajaaran harus menyenangkan Pembelajaran yang membosankan akan membuat peserta didik jenuh dan malas. Hal ini akan membuat tujuan proses pembelajaran tidak tercapai. Sebaliknya, pembelajaran yang menyenangkan akan membuat peserta didik tertarik sehingga terjadilah proses belajar dalam dirinya. Dengan demikian tujuan proses pembelajaran akan tercapai. ·          Pemberian umpan balik harus positif Pemberian umpan balik yang positif akan membu

Domain Pembelajaran : Ranah Kognitif pada Taksonomi Bloom & Kata Kerja

on DECE Dalam merancang suatu sistem pembelajaran, tujuan di dalam sistem tersebut tentu wajib menjadi perhatian. Hal ini dilakukan agar sistem pembelajaran tersebut dapat berjalan dengan efektif dan efisien, serta sistematis dalam pergerakannya. Menurut pendapat Benjamin S. Bloom dan kawan-kawan  pada tahun 1956. Menurut Bloom, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain dan setiap ranah atau domain tersebut dibagi kembali ke dalam pembagian yang lebih rinci berdasarkan hirarkinya. Tujuan pendidikan dikelompokkan dengan mengacu pada tiga jenis domain (ranah) yang melekat di dalam diri peserta didik, diantaranya yaitu : 1. Domain Kognitif / Proses Berpikir (cognitive domain) Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir. 2. Domain Afektif / Sikap/Perasaan (affective domain) Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesu