Langsung ke konten utama

Domain Pembelajaran : Ranah Psikomotor dan Contoh Internalisasi dalam Diri



Ranah afektif merupakan tujuan-tujuan yang berkenaan dengan kondisi emosi seseorang. Sedangkan menurut KBBI, Afektif merupakan makna yang menunjukkan perasaan (tentang gaya bahasa atau makna).
Sedangkan menurut pendapat Krathwhol, dalam Taxonomy of Educational Objectives (Affective Domain) mengatakan bahwa ranah afektif merupakan :
 “Objectives which emphasize a feeling tone, an emotion or a degree of acceptance or rejection. Affective objective vary from simple attention to selected phenomena to complex but internally consistent qualities of character and conscience. It expressed as interest, attitudes, appreciations, values and emotional sets or biases”.
Tujuan-tujuan yang lebih mengutamakan pada perasaan, emosi atau tingkat penerimaan atau penolakan. Tujuan afektif mengubah perhatian dari yang sederhana menuju yang rumit untuk memilih fenomena serta menanamkan fenomena itu sesuai dengan karakter dan kata hatinya. Ranah afektif terlihat dalam sikap, minat, apresiasi, nilai dan emosi atau prasangka.
Nilai-nilai Afektif yang sudah terinternalisasi dalam diri saya:
1. kebiasaan sholat 5 waktu. kebiasaan ini sudah ditanamkan oleh orang tua, sekolah dan lingkungan saya sejak kecil. Ini berkaitan dengan kewajiban saya sebagai seorang muslim.
2. Kebiasaan bangun pagi. Kebiasaan ini adalah imbas dari harusnya umat islam melaksanakan sholat diwaktu subuh.
3. Kebiasaan membuang sampah pada tempatnya. Selain demi kebersihan, ini juga demi kenyamanan bersama. Saya sangat menyadari hal tersebut.
4. Kebiasaan memberikan bangku kepada ibu hamil atau lansia di transjakarta. Ini berkaitan dengan hati nurani saya.
5. Kebiasaan datang tepat waktu. Ini adalah kebiasaan yang sudah saya sudah lakukan sejak kecil.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Model Pembelajaran: Model Banathy

Pada postingan kali ini saya akan membahas tentang model pembelajaran Banathy. Model pembelajaran ini dinamai sesuai pengembangnya, Bela H. Banathy. Postingan ini ditulis berdasarkan diskusi kelompok kami, maka dari itu apabila ada kesalahan ataupun kekeliruan saya mohon maaf. MODEL BANATHY Model Banathy dikembangkan pada tahun 1968 oleh Bela H. Banahty. Model yang dikembangkannya ini berorientasi pada hasil atau tujuan pembelajaran, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sistem. Menurut Banathy (1972), pengembangan instruksional meliputi enam tahap, yaitu: T ahap  I: Merumuskan Tujuan Pembelajaran ( Formulate objectives) Guru merumuskan kemampuan (kompetensi) yang harus dikuasai siswa atau yang diharapkan guru kepada siswa untuk dikerjakan, diketahui, dan dirasakan dari hasil pengalaman belajar. Tahap  II: Mengembangakan Tes (Develop test) Guru mengembangkan tes yang didasarkan pada tujuan yang akan dicapai untuk mengetahui kemampuan yang telah dicapai oleh s...

Domain Pembelajaran : Ranah Kognitif pada Taksonomi Bloom & Kata Kerja

on DECE Dalam merancang suatu sistem pembelajaran, tujuan di dalam sistem tersebut tentu wajib menjadi perhatian. Hal ini dilakukan agar sistem pembelajaran tersebut dapat berjalan dengan efektif dan efisien, serta sistematis dalam pergerakannya. Menurut pendapat Benjamin S. Bloom dan kawan-kawan  pada tahun 1956. Menurut Bloom, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain dan setiap ranah atau domain tersebut dibagi kembali ke dalam pembagian yang lebih rinci berdasarkan hirarkinya. Tujuan pendidikan dikelompokkan dengan mengacu pada tiga jenis domain (ranah) yang melekat di dalam diri peserta didik, diantaranya yaitu : 1. Domain Kognitif / Proses Berpikir (cognitive domain) Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir. 2. Domain Afektif / Sikap/Perasaan (affective domain) Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara pen...

18 Nilai Pendidikan karakter bangsa Indonesia

Pada postingan kali ini saya akan membahas 18 nilai-nilai dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa. Mungkin kita sering mendengar kata pendidikan karakter, tapi tahukah kamu apa saja nilai yang terkandung di dalamnya? postingan kali ini akan coba menjelaskan secara singkat disertai sedikit contohnya. Ada 18 nilai-nilai dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa yang dibuat oleh Diknas.  Mulai tahun ajaran 2011, seluruh tingkat pendidikan di Indonesia harus menyisipkan pendidikan berkarakter tersebut dalam proses pendidikannya. 18 nilai-nilai dalam pendidikan karakter menurut Diknas adalah: 1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. Contohnya ialah siswa yang selalu taat dan tepat waktu menjalankan ibadah sesuai dengan kepercayaannya.  2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan...